Bantal dan guling berkata
TV dan jam dinding berseru
Seluruh alam berteriak
Semua benda hidup dan mati mengingatkan
TV dan jam dinding berseru
Seluruh alam berteriak
Semua benda hidup dan mati mengingatkan
Bahkan ayah dan bundaku memarahiku:
Jadikan ia yang terakhir
Cintailah sepenuh hati
Jaga ia baik-baik
Dekaplah selalu di hatimu
.............................. .............................. .............................. .............................. .............................. ...................
Kapan akan datangnya maut itu
Maka sampai saat itu pun aku tak pernah berhenti mencintaimu
Rasa cinta yang berkobar ini
Tak akan bisa dipadamkan apapun
Rasa yang kau kira meledak di awal dan lenyap kian hari
Justru semakin menggunung dan meledakkan lava pijar ke langit
.............................. .............................. .............................. .............................. .............................. ...................
Di tepi jurang
Hanya dengan satu tanganku aku bertahan
Aku bersiap menanti ajal
Ngarai menganga tepat di kakiku
Lama aku tergantung
Tenagaku hampir habis
Aku putus asa
Sampai kudengar dari seberang tanah sana
Sosok anggun nan lembut
Syahdu memikat
Mengepalkan tinju ke langit sambil menantang mataku
Isyarat itu, bangkitlah
Melemparkanku naik dan membumbung tinggi ke angkasa
Aku putuskan mendarat di hadapanmu
Dan tak akan kemana-mana
40 tahun sekalipun
Jadikan ia yang terakhir
Cintailah sepenuh hati
Jaga ia baik-baik
Dekaplah selalu di hatimu
..............................
Kapan akan datangnya maut itu
Maka sampai saat itu pun aku tak pernah berhenti mencintaimu
Rasa cinta yang berkobar ini
Tak akan bisa dipadamkan apapun
Rasa yang kau kira meledak di awal dan lenyap kian hari
Justru semakin menggunung dan meledakkan lava pijar ke langit
..............................
Di tepi jurang
Hanya dengan satu tanganku aku bertahan
Aku bersiap menanti ajal
Ngarai menganga tepat di kakiku
Lama aku tergantung
Tenagaku hampir habis
Aku putus asa
Sampai kudengar dari seberang tanah sana
Sosok anggun nan lembut
Syahdu memikat
Mengepalkan tinju ke langit sambil menantang mataku
Isyarat itu, bangkitlah
Melemparkanku naik dan membumbung tinggi ke angkasa
Aku putuskan mendarat di hadapanmu
Dan tak akan kemana-mana
40 tahun sekalipun
No comments:
Post a Comment