driver UBER, penulis novel, penjual susu dan yakult {tapi jarang minum susu}, dan es batu di bulan puasa

Wednesday, 11 February 2015

Sebentar, Sang Dewi

Kau yang aku puja
kau yang aku junjung paling tinggi
Kau satu satunya
Kau yang selalu ingin kuimpikan
Yang pertama ingin ku jumpai
Yang ingin selalu ku kasihi
Yang selalu ku rindukan
Yang selalu aku dambakan
Inilah aku
Yang tak miliki daya
Tak ada nilai
Tak rupawan
Tak pula bijak
Aku sangat mengharapkan
Kau di sisiku selalu
Tak bersamamu
Tak terbayangkan olehku
Apakah kau dengar
Gemuruh dada ini
Jerit hati ini
Hanya namamu saja
Namamu, dan jiwa ragamu
Tiada karyaku lagi
Tumpas dengan pesonamu
Rampas aku!
Lucuti aku!
Tikam aku!
Dengarlah!
Apa engkau mendengar
Apa yang aku idamkan
Ingin ku pertaruhkan
Segala yang aku punya
Lihatlah aku sebentar saja
Aku serdadu kelaparan
Terluka ditengah pertempuran
Atau perahu kayu rapuk
Tanpa layar sehelai tidak
Terombang ambing tengah samudera
Aku tahu waktu kan menjawab semuanya
Tapi aku tersiksa
Aku tiada miliki waktu lagi
Akan ku selesaikan pertempuran ini
Dengan hidup atau mati
Tunggulah aku sebentar, Sang Dewi

No comments:

Post a Comment

About Us

Recent

Random